1. Raw Material dan
Packaging
Cabai(Capsicum annuum) merupakan tumbuhan yang apabila
ditambahkan ke dalam makanan akan memberikan sensasi pedas.Dalam industri
makanan, cabai juga digunakan sebagai bahan tambahan untuk penyedap dan bumbu,
seperti untuk mi instan dan saus, serta untukmenggantikan fungsi lada
(Nugraheni,2005) Sambal merupakan salah satu pelengkap makanan yang terbuat
dari bahan baku cabai,bawang,dan garam, air dan bahan lainnya.Bahan fresh
materialyang digunakan oleh PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi food
seasoning sudah sesuai dengan standar yang berlaku di indonesia, yaitu Standart
Nasional Indonesia(SNI).Menurut undang-undang indonesia no.18 tahun 2012,
makanan harus aman, higienis,bermutu,bergizi, dan tidak bertentangan akan
budaya negara bangsa indonesia.Karena itu, PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
divisi food seasoning menggunakan bahan baku yang mempunyai standart SNI.
Selain cabai, raw material yang digunakan adalah bawang
putih, dan garam. Bawang putih (Allium sativum) dapat digunakan sebagai zat antimikroba
yang dapat memperpanjang umur simpan produk karena mengandung senyawa allicin.
Selain antimikroba, allicin dapat juga berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan
virus,bakteri,jamur dan protozoa (Noket al., 1996).
PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi FoodSeasoning
memproduksi sambal yang berkualitas dan sesuai dengan standar halal,ISO,dan
SMK3L. Proses pembuatan sambalnya diawali dengan kedatangan raw
material(cabai,tepung,garam,bawang,dll). Bahan baku datang pada tempat
kedatangan lalu dilakukan inspeksi QualityControl dengan metode acak.
Metode pengambilan acak
merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa
memerhatikan susunan yang ada dalam populasi(Martono,2010).
Raw Material yang
sudah diinspeksi disimpan pada storage masing-masing. Untuk cabai disimpan di
cold storage, sedangkan untuk raw material kering seperti tepung,garam,dan
bawang. Suhu pada cold storage berkisar antara 5˚C-10˚C. Penyimpanan pada cold
Storage bertujuan untuk memperpanjang shelf Life dari cabai. Suhu rendah pada
cold storage dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Jay (1986), yang menyatakan bahwa penyimpanan suhu rendah terdiri
dari chilling dengan suhu 10-150C, lalu refrigerasi dengan suhu 0-20C dan 5-70C
untuk penyimpanan makanan yang mudah rusak dan freezer dengan suhu dibawah -180
berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba walaupun masih ada beberapa yang
dapat bertahan. Untuk memindahkan bahan kering yangterdapat pada dry storage,
para pekerja menggunakan hand pallet untuk memindahkan barang untuk dimasukkan
ke dalam pulfar tank.
Dry roomstorage digunakan untuk menyimpan raw material
kering dengan menggunakan suhu ruang. Penggunaan dry room storage bertujuan
untuk menjaga raw material kering tetap pada Aw rendah agar tidak cepat rusak
diakibatkan oleh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Syarief & Halid (1993) aktivitas air (Aw) adalah jumlah air
bebas yang digunakan mikroorganisme untukpertumbuhannya. Aw optimal pertumbuhan
bakteri adalah Aw yang mendekati 1(Winarno,et al., 1980).
2. LineGrinder(Washing, Blanching, dan Grinding).
Setiap produksi sambal,raw material baik kering maupun cabai
akan dikelompokkan dengan istilah batch yang komposisi produk sesuai dengan
formula yang sudah ditentukan. raw material keringakan dimasukkan ke dalam
pulfar tank yang akan menyambung ke dalam mixing tank. Sedangkan cabai akan
diproses lebih lanjut.
Tahap pertama, cabai akan melalui proseswashing. Tujuan
washing untuk membersihkan debu-debu yang menempel pada cabai. Setelah
melaluiwashing, cabai kering(bukan cabai merah biasa) akan melalui
prosesblanching. Tujuan dilakukannya blanching untuk melunakkan cabai,
mempermudah proses grinding,dan agar dapat diproses lebih lanjut. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataanNovianti(2008) blanching memiliki banyak fungsi, salah
satu diantaranya adalah merusak aktivitas enzim dalam
sayuran dan beberapa buah terutama yang akan mengalami proses lebih
lanjut.Setelah cabai melalui proses blanching, cabai akan melalui proses grinding dengan mesin
grinder.
Proses grinding mempunyai prinsip seperti mengulek dalam
pembuatan sambal pada umumnya. Skema cara kerja grinder dapat dilihat pada
Gambar 4. Tujuan proses grinding adalah
untuk mencampur dan menghaluskan cabai sesuai dengan formula. Hal tersebut
sesuai dengan Grinding adalah proses pemesinan yang bekerja dengan cara roda
gerinda abrasif berputar dengan kecepatan tinggi menghilangkan material dari
material yang lembut lembut ( Ikhwan and Nalda, 2014).
3. Mixing
Setelah proses grinding, cabai yang sudah dihaluskan masuk
ke dalam mixing tank untuk dicampur dengan bahan kering yang disalurkan melalui
pulfar tank. Mixing tank yang digunakan adalah drum mixer. Gambar drum mixer
dapat dilihat pada Gambar 5.
4. Pasteurisasi
Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri
pathogen yang berada pada sambal agar sambal yang diproduksi bebas dari bakteri
pathogen. Gambar mesin pasteurisasi dapat dilihat pada Gambar 6. Jenis
pasteurisasi yang dilakukan adalah tipe hot pasteurisasi.Hot pasteurisasi
menggunakan panas untuk membunuh bakteri pathogen pada sambal.Suhu minimal
pasteurisasi adalah 102˚C dan proses pasteurisasi dilakukan selama 5 menit.
Tujuan dari pasteurisasi ini adalah untuk menghilangkan bakteri Salmonella sp.,
dan E. Coli.BakteriSalmonella sp., dan E. Coli menjadi patokan karena bakteri
Salmonella sp., dan E. Colimemiliki toleransi terhadap panas yang tinggi.
Salmonella sp.dapat dibunuh pada suhu 70ºC pada waktu 2 menit(Sudiyono,2012).
Dan bakteri E. Coli sangat sensitif akan treatement panas seperti pasteurisasi
pada suhu diatas 70ºC(Krauss, et al., 2003).Salmonella sp.Dapat menyebabkan
penyakit salmonellosis yang ditandai dengan diare, gejala demam, nyeri
abdominal, mual, dan muntah(WHO, 2013). Sedangkan E. Coli. Merupakan bakteri
penyebab diare pada manusia(Trabulsi, et al.,2002).
Pada proses pasteurisasi terdapat metal detector. Gambar
metal detector dapat dilihat pada Gambar 7. Metal detector berfungsi untuk
mendeteksi logam yang tercampur di dalam sambal. Cairan yang mengandung logam
akan langsung dibuang oleh metal
detector apabila terdeteksi metal didalamnya.Sambal akan masuk ke dalam daily
tank untuk proses filling. Proses filling pada PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk Food Seasoning terdapat 3 macam kemasan yaitu Botol,Sachet, dan jerigen.
5. Filling dan Packaging
Untuk kemasan botol, botol akan di spray washing dengan
mesin rinser. Gambar mesin rinser dapat dilihat pada Gambar 8. Fungsi dari
mesin rinser adalah membersihkan kotoran
yang menempel pada botol dengan cara menyemprotkan uap panas dengan suhu 85˚C
ke
dalam botol untuk membunuh bakteri dan membersihkan kotoran
yang menempel. Setelah itu botol akan diinspeksi secara manual oleh 2 pekerja
yang akan bergantian shift setiap 15 menit. Botol yang sudah diinspeksi akan
masuk ke dalam proses filling untuk proses lebih lanjut.
Setelah botol diisi dengan saus sambal, maka botol akan
ditutup dengancrown cork. Setelah itu botol diberi seal dan diberifliptop.
Setelah itu botol akan diberi label kemasan dengan proses labelling,dan coding
menggunakan ink jet printer yang berfungsi untuk pemberian kode produksi dan
expired date.Pada proses labeling, mesin
menempel informasi produk, nutri fact pada botol. Menurut Angipora(2002), Label
merupakan suatu bagian darisebuah produk yang membawa informasiverbal tentang
produk atau penjualnya.
Sumber
- http://repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198%20Farhan%20Ukrin%20Putra%20Prana%20Dharma.pdf (diakses tanggal 8/11/2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar