Properti
Sama
seperti emas, harga properti yaitu rumah dan tanah cenderung akan naik.
Dengan membeli properti, dan menjualnya di kemudian hari akan
mendatangkan keuntungan karena harga jualnya sudah naik. Harga rumah
akan cepat naik bila lokasinya strategis atau dekat dengan fasilitas
umum, ini dapat menjadi pertimbangan saat akan memilih lokasi. Bila akan
membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan
pengembang dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas, karena ada
beberapa kasus, setelah kita membayar, pembangunan rumah tidak
dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian.
Keuntungan Properti
1. Risiko kecil
2. Dapat disewakan sehingga dapat memberi penghasilan tambahan.
Kerugian Properti
1. Membutuhkan modal yang besar untuk membeli rumah atau tanah.
2. Properti bukan aset yang likuid karena tidak mudah untuk menjualnya bila suatu saat membutuhkan uang.
Return Properti
Return on Investment (RoI) adalah ukuran yang paling populer digunakan untuk menentukan nilai atau keuntungan dari investasi properti. RoI merupakan persentase dari total laba—yang didapat dari capital gain dan income dari sewa—dikurangi total investasi dan dibagi total investasi.
RoI = (total laba – total investasi) / total investasi x 100%
Sebagai contoh, seorang investor membeli apartemen seharga Rp330 juta. Dua tahun kemudian harganya menjadi Rp400 juta. Kebetulan unit apartemen tersebut disewa dengan harga Rp3 juta per bulan (Rp36 juta per tahun) dan dibayar sekaligus di muka selama dua tahun, sehingga selama dua tahun, dia memperoleh uang sewa Rp72 juta.
Jadi, dalam dua tahun penghasilan yang didapat adalah:
penghasilan dua tahun : Rp72 juta (sewa selama 2 tahun)
capital gain dua tahun : Rp70 juta (Rp400 juta – Rp330 juta)
Sehingga, keuntungan yang diperoleh mencapai Rp142 juta (Rp70 juta + Rp72 juta)
Jadi, RoI = Rp142 juta/Rp330 juta x 100% = 43% dalam 2 tahun, atau 21,5% per tahun.
Sebagai catatan, semakin lama properti itu dikuasai dan disewakan, maka angka RoI cenderung akan lebih tinggi.
Cara membeli properti untuk investasi
EMAS
PT Aneka Tambang (Antam) secara berkala mengumumkan harga emas terkini melalui situs resminya. Pengumuman harga emas itu dilakukan dua kali dalam sehari. Dan harga emas dari Antam inilah yang menjadi dasar patokan harga emas secara nasional.
• emas 24 karat punya tingkat kemurnian 99,99%,
• emas 22 karat punya tingkat kemurnian 91,7%,
• emas 20 karat punya tingkat kemurnian 83,3%,
• emas 18 karat punya tingkat kemurnian 66,6%,
• emas 14 karat punya tingkat kemurnian 58,5%, dan
• emas 9 karat punya tingkat kemurnian 37,5%.
OBLIGASI
Cara membeli obligasi
Investasi obligasi membutuhkan biaya yang cukup besar, ada beberapa perusahaan yang menawarkan surat utangnya dengan angka minimal Rp500 juta. Oleh sebab itu tidak semua masyarakat Indonesia mampu berinvestasi di obligasi. Berita baiknya ada beberapa cara membeli obligasi untuk ritel, antara lain
Reksadana
Cara membeli reksadana
SUKUK
Sukuk ritel adalah sukuk yang dijual kepada individu. Sukuk sendiri berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari‘sakk’yang berarti dokumen atau sertifikat.
Accounting and Auditing organizationfor Islamic Financial Institutions (AAOIFI ) mendefinisikan sukuk sebagai sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak dibagikan atas suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu.
Perbedaan pokok antara sukuk dengan obligasi konvensional terletak pada konsep imbalan/bagi hasil, dan adanya transaksi pendukung (underlying transaction) berupa akad atau perjanjian antara pihak yang disusun berdasarkan prinsip syariah.
Berinvestasi di sukuk memberikan keuntungan, antara lain:
SAHAM
Sumber :
RoI = (total laba – total investasi) / total investasi x 100%
Sebagai contoh, seorang investor membeli apartemen seharga Rp330 juta. Dua tahun kemudian harganya menjadi Rp400 juta. Kebetulan unit apartemen tersebut disewa dengan harga Rp3 juta per bulan (Rp36 juta per tahun) dan dibayar sekaligus di muka selama dua tahun, sehingga selama dua tahun, dia memperoleh uang sewa Rp72 juta.
Jadi, dalam dua tahun penghasilan yang didapat adalah:
penghasilan dua tahun : Rp72 juta (sewa selama 2 tahun)
capital gain dua tahun : Rp70 juta (Rp400 juta – Rp330 juta)
Sehingga, keuntungan yang diperoleh mencapai Rp142 juta (Rp70 juta + Rp72 juta)
Jadi, RoI = Rp142 juta/Rp330 juta x 100% = 43% dalam 2 tahun, atau 21,5% per tahun.
Sebagai catatan, semakin lama properti itu dikuasai dan disewakan, maka angka RoI cenderung akan lebih tinggi.
Cara membeli properti untuk investasi
Pilih lokasi Strategis
Lokasi dari properti yang akan Anda beli untuk
investasi akan sangat penting untuk mendapatkan keuntungan. Pilihlah
lokasi properti yang strategis contohnya properti tersebut memiliki
akses jalan yang dilalui transportasi umum serta dekat dengan fasilitas
umum seperti Sekolah, Rumah Sakit, Pusat Perbelanjaan, dan lain-lain.
Selain itu perhatikan juga daerah sekitarnya apakah kedepannya akan
mengalami kemajuan seperti misal akan dibangun sesuatu yang akan menarik
minat masyarakat. Perhatikan juga akses jalan menuju ke tempat
tersebut, usahakan mencari properti yang mudah dijangkau lokasinya.
Jalin Kerjasama Dengan Developer
Sebagaimana berbisnis di bidang-bidang lainnya, saat
Anda memutuskan untuk berinvestasi properti, Anda harus menjalin
kerjasama dengan developer yang tepat. Pilih pengembang properti yang
mempunyai reputasi bagus dengan riwayat berupa produk properti yang
memuaskan. Sebaliknya, hindari para developer yang menawarkan
iming-iming tak masuk akal dan terlalu berkhayal. Jangan lupa buatlah
kontrak secara lengkap dan jelas mengenai investasi yang telah Anda
keluarkan.
Perhatikan Kebutuhan Orang Lain
Mengingat properti merupakan kebutuhan pokok,
seseorang membeli suatu properti lantaran dia benar-benar
membutuhkannya. Tugas Anda sebagai investor adalah mempersiapkan produk
properti yang Anda miliki mampu memenuhi kebutuhan orang lain. Buatlah
target konsumen Anda secara jelas, lalu permak properti tersebut sesuai
dengan kecenderungan pola pikir dan kebutuhan target Anda.
EMAS
Harga
emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang
membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila hendak
digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia
batangan atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan
atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa
dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan.
Keuntungan Emas
1. Termasuk aset likuid atau aset yang mudah dijual.
2. Tahan lama
3. Harga stabil, cenderung naik
Kerugian Emas
1. Emas tidak membuat pemiliknya bertambah kaya
2. Ada kemungkinan nilai emas anjlok
3. Tidak dapat memberikan penghasilan rutin
Return emas
Jika kita membeli emas pada tahun ini seharga Rp 600.000 dan emas tersebut mengalami kenaikan harga di tahun berikutnya menjadi Rp 700.000, maka return yang kita dapat apabila menjual emas tersebut adalah Rp 100.000
Cara Membeli Emas
Periksa harga emas terkini
PT Aneka Tambang (Antam) secara berkala mengumumkan harga emas terkini melalui situs resminya. Pengumuman harga emas itu dilakukan dua kali dalam sehari. Dan harga emas dari Antam inilah yang menjadi dasar patokan harga emas secara nasional.
Kadar kemurnian emas
• emas 24 karat punya tingkat kemurnian 99,99%,
• emas 22 karat punya tingkat kemurnian 91,7%,
• emas 20 karat punya tingkat kemurnian 83,3%,
• emas 18 karat punya tingkat kemurnian 66,6%,
• emas 14 karat punya tingkat kemurnian 58,5%, dan
• emas 9 karat punya tingkat kemurnian 37,5%.
Pilih lokasi pembelian emas yang jelas
Simpan nota dan sertifikat terkait kepemilikan emas
Simpan emas dengan baik
OBLIGASI
Obligasi
merupakan surat tanda bukti hutang, merupakan bukti bahwa kita
memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang
berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu
pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman
adalah obligasi atau surat utang dari negara.
Keuntungan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
3. Bunga lebih besar dibandingkan deposito.
Kerugian Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
3. Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain.
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya.
Menentukan Return Pada Obligasi
- Tambahkan total pendapatan dari obligasi
- Sesuaikan pengembalian total obligasi terhadap dampak pajak
- Hitunglah dampak suku bunga pasar terhadap harga obligasi
- Pahami perbedaan antara yield dan suku bunga
Investasi obligasi membutuhkan biaya yang cukup besar, ada beberapa perusahaan yang menawarkan surat utangnya dengan angka minimal Rp500 juta. Oleh sebab itu tidak semua masyarakat Indonesia mampu berinvestasi di obligasi. Berita baiknya ada beberapa cara membeli obligasi untuk ritel, antara lain
- Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
- Saving Bond Ritel (SBR)
Reksadana
Reksadana
merupakan tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul
akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis
investasi lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi
secara rata untuk para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda
yang baru memulai untuk berinvestasi. Jenis risikonya berbeda,
tergantung jenis risiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar
uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana
campuran.
Keuntungan Reksadana
1. Tidak perlu memiliki banyak pengetahuan, karena dikelola oleh Manajer Investasi.
2.
Karena diinvestasikan ke banyak tempat, maka bila terjadi kerugian di
satu tempat bisa tertolong tempat lain yang mungkin menghasilkan
keuntungan.
Kerugian Reksadana
1. Bagi sebagian orang, karena tidak dikelola sendiri sering tidak puas dengan hasilnya.
2. Keuntungan lebih sedikit dibandingkan saham dan ada biaya yang dikeluarkan untuk pengelolanya.
Return Reksadana
Naik turunnya nilai investasi di Reksadana ditentukan oleh perkembangan harga NAB per unit.
Untuk memahami transaksi dalam Reksadana, silahkan perhatikan ilustrasi di bawah ini :
Naik turunnya nilai investasi di Reksadana ditentukan oleh perkembangan harga NAB per unit.
Untuk memahami transaksi dalam Reksadana, silahkan perhatikan ilustrasi di bawah ini :
- Pada tanggal 30 Mei 2012, Anda membeli Reksadana Schroders Istimewa sebesar Rp. 5.000.000. NAB/unit Reksadana Schroder pada hari itu adalah Rp. 2.000 Maka unit penyertaan yang Anda miliki adalah 5.000.000/2.000 = 2.500 unit penyertaan.
- Pada tanggal 10 April 2013, Anda menjual seluruh Reksadana Schroder. NAB/unit Reksadana Schroder pada hari itu adalah Rp 3.000. Maka total investasi yang Anda dapatkan adalah 3.000 x 2.500 = Rp.7.500.000
Cara membeli reksadana
- Cari bank terbaik
- Pahami prospektus
- Tentukan produk reksadana
- Datang ke bank
- Bikin portofolio
- Transfer dana
SUKUK
Sukuk ritel adalah sukuk yang dijual kepada individu. Sukuk sendiri berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari‘sakk’yang berarti dokumen atau sertifikat.
Accounting and Auditing organizationfor Islamic Financial Institutions (AAOIFI ) mendefinisikan sukuk sebagai sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak dibagikan atas suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu.
Perbedaan pokok antara sukuk dengan obligasi konvensional terletak pada konsep imbalan/bagi hasil, dan adanya transaksi pendukung (underlying transaction) berupa akad atau perjanjian antara pihak yang disusun berdasarkan prinsip syariah.
Berinvestasi di sukuk memberikan keuntungan, antara lain:
- Aman, Pembayaran imbalan dan nominal dijamin UU
- Menentramkan, Sesuai dengan prinsip syariah
- Tingkat Imbalan yang kompetitif
- Tradable, dengan potensi mendapatkan Capital Gain
- Ikut Berpartisipasi dalam Pembangunan Nasional
- Default Risk (risiko gagal bayar). Yaitu risiko tidak terpenuhinya pembayaran imbalan dan nilai nominal pada saat jatuh tempo. Risiko ini sangat kecil karena berdasarkan undang-undang investasi pada Sukuk Ritel dijamin pembayarannya oleh Pemerintah
- Market Risk (risiko pasar) yaitu risiko terjadinya capital loss akibat harga jual di pasar sekunder lebih rendah dari harga beli. Risiko ini dapat dihindari dengan cara memegang Sukuk Ritel sampai jatuh tempo.
- Liquidity Risk (risiko likuiditas) yaitu risiko terjadinya kendala untuk menjual di pasar sekunder. Risiko ini dapat diatasi dengan menghubungi dan meminta bantuan Agen Penjual Sukuk Ritel.
ada dua cara untuk mendapatkan Sukuk Ritel, jika dijabarkan adalah sebagai berikut:
1. Melalui Mekanisme Pasar Perdana
Disebut demikian karena membeli
langsung pada agen yang ditunjuk resmi oleh negara untuk melakukan jual
beli Sukuk Ritel. Dengan mekanisme tersebut syarat yang perlu dilengkapi
cukup sederhana, pertama jelas harus menghubungi Agen penjualan Sukuk
Ritel yang telah ditunjuk oleh negara.
Selanjutnya, Anda bisa melakukan
pengisian formulir sebagaimana yang telah disediakan oleh pihak Agen
Penjual Sukuk Ritel (SR). Melampirkan persyaratan terkait data diri dan
kependudukan seperti misalnya KTP serta hal lain sebagaimana yang
diminta dan diperlukan oleh pihak keagenan.
Mekanisme berikutnya adalah
mekanisme keuangan murni seperti misalnya, melakukan transfer dana
sesuai dengan jumlah yang ingin dibeli, penerimaan tanda bukti
kepemilikan sekaligus juga melakukan pengambilan sisa dana yang
ditransfer apabila jumlah Sukuk yang diterbitkan oleh pihak emiten
(Pemerintah) tidak mencukupi sebagaimana jumlah dana yang diberikan,
memperoleh penjatahan, selanjutnya hanya tinggal menunggu proses
investasi bergulir sebagaimana tenor yang diajukan oleh emiten.
2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
Untuk proses yang kedua ini,
pembelian dilakukan melalui mekanisme sebagaimana yang ada dalam proses
pembelian obligasi yaitu melalui mekanisme bursa atau perbankan. Proses
memakan waktu kurang lebih 2 minggu hingga pihak pembeli Sukuk
mendapatkan apa yang disebut dengan Surat Konfirmasi Kepemilikan Sukuk
Ritel yang dikeluarkan oleh pihak bursa atau bank umum sesuai dengan
mekanisme sekunder yang diikuti.
Jika dilihat dari prosesnya jelas
Sukuk sama dengan obligasi, yang aman dan bisa menguntungkan dari segi
investasi. Namun memahami cara penggunaannya, ada beberapa perbedaan
dalam beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama agar tidak
mendapatkan efek negatif dari investasi yang sedang berjalan.
SAHAM
Memiliki
saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang
yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut.
Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang
saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang
yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik,
sehingga bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan.
Sebaliknya, bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat
turun sehingga Anda dapat menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli
pada perusahaan sekuritas. Untuk tiap transaksi jual atau beli, Anda
akan dikenakan biaya.
Keuntungan Saham
1. Dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik.
2. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat.
Kerugian Saham
1. Risiko kehilangan modal jika perusahaan bangkrut/ pailit
2. Risiko kehilangan juga terjadi ketika harga saham turun.
Return saham
Misalkan kita membeli saham pada tahun lalu dengan harga Rp 1000 per lembar, dan sekarang harga saham menjadi Rp 2500 per lembar,maka return saham adalah Rp 1500 atau 150%
Sumber :
- http://sekolahpintar.com/blog/7-jenis-investasi-beserta-keuntungan-dan-kerugiannya (diakses tanggal 25/11/2017)
- https://www.rumah.com/berita-properti/2013/5/4118/bagaimana-menghitung-return-on-investment-properti (diakses tanggal 25/11/2017)
- http://www.propertiindonesiaku.com/article/cara-membeli-properti-untuk-investasi/ (diakses tanggal 25/11/2017)
- http://sahabatpegadaian.com/emas/cara-membeli-emas-dengan-benar (diakses tanggal 26/11/2017)
- https://id.wikihow.com/Menghitung-Pengembalian-Total-Obligasi (diakses tanggal 26/11/2017)
- https://www.finansialku.com/investasi-obligasi-apa-saja-keuntungannya-dan-bagaimana-cara-membelinya/ (diakses tanggal 26/11/2017)
- http://www.duwitmu.com/reksadana/cara-menghitung-untung-rugi-reksadana/ (diakses tanggal 27/11/2017)
- http://akucintakeuangansyariah.com/keuntungan-dan-risiko-sukuk-ritel/ (diakses tanggal 28/11/2017)
- https://www.cermati.com/artikel/investasi-sukuk-apa-itu-dan-bagaimana-caranya (diakses tanggal 28/11/2017)