Bermula di tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda dua melalui
panggilan telepon, GO-JEK kini telah tumbuh menjadi on-demand mobile
platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan lengkap
mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan
berbagai layanan on-demand lainnnya.
GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor
informal di Indonesia. Kegiatan GO-JEK bertumpu pada 3 nilai pokok: kecepatan,
inovasi, dan dampak sosial.
Para driver GO-JEK mengatakan bahwa pendapatan mereka
meningkat semenjak bergabung sebagai mitra dengan mendapatkan akses ke lebih
banyak pelanggan melalui aplikasi kami. Mereka juga mendapatkan santunan
kesehatan dan kecelakaan, akses kepada lembaga keuangan dan asuransi, cicilan
otomatis yang terjangkau, serta berbagai fasilitas yang lain.
GO-JEK telah beroperasi di 50 kota di Indonesia, seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang,
Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam, Sidoarjo,
Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi, Bandar Lampung, Padang, Pontianak,
Banjarmasin, Mataram, Kediri, Probolinggo, Pekalongan, Karawang, Madiun,
Purwokerto, Cirebon, Serang, Jember, Magelang, Tasikmalaya, Belitung,
Banyuwangi, Salatiga, Garut, Bukittinggi, Pasuruan, Tegal,Sumedang, Banda Aceh,
Mojokerto, Cilacap, Purwakarta, Pematang Siantar, dan Madura serta pengembangan
di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
BAGAIMANA CARA GO-JEK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN?
Menurut
informasi yang saya dapatkan dari williamskusumablog.wordpress.com, GO-JEK
mendapatkan keuntungan bukan hanya dari uang trip yang didapatkan si driver, pada
saat pemilik blog tersebut menggunakan layanan GO-JEK yang katanya pada saat
itu hanya membayar 10rb dengan jarak yang lumayan, kalau dihitung dengan perhitungan
anak kost-kostan ,uang bensin,paket internet,uang capek perjalanan jauh, itu
sangat lah murah.
Tapi informasi
yang saya dapat dari teman saya yang kebetulan adalah driver GO-JEK, GO-JEK
ternyata sangat baik, GO-JEK akan mengirimkan bonus kepada para driver dengan
syarat dan ketentuan. Namun syarat itu tidak lah sulit, misalnya para driver
harus mendapatkan 10 orderan agar mendapatkan bonus tersebut. Nah yang
dijadikan pertanyaan adalah, bagaimana cara GO-JEK mengirimkan bonus tersebut
kepada driver, sedangkan menurut pandangan orang awam perusahaan gojek sulit
untuk mendapatkan keuntungan jika dilihat dari pendapatan para driver.
Menurut penganalisaan yang saya dapatkan dari williamskusumablog.wordpress.com
GO-JEK mendapatkan keuntungan dari :
- Gojek Apps as Advertising Media/Channel : Jumlah user aplikasi Gojek semakin banyak, maka seiring peningkatan jumlah ini menjadikan aplikasi Gojek sebagai salah satu channel/media beriklan yang potensial, karena akan ada banyak orang yang bisa terekspos dengan iklan yang dipasang di dalam aplikasi ini.
- Analogi simple nya adalah semakin tinggi rating sebuah program TV (artinya yang nonton makin banyak) maka pengiklan akan semakin mempertimbangkan program tersebut untuk menjadi channel beriklan produk/jasa dia.. dan peningkatan jumlah penonton tersebut juga berarti peningkatan harga/rate setiap pemasangan iklan.
- (Kita belum bicara pemasangan iklan berdasarkan demography pengguna aplikasi atau target group dari suatu brand ya)
- Go-Ride Feature Reveals the Location Heatmap : Ketika user menggunakan aplikasi Go-ride maka tentu akan diminta untuk mengisi atau menyebutkan lokasi mereka + tujuan mereka. Kegiatan ini dilakukan di dalam apps, artinya rute-rute tersebut masuk ke dalam database perusahaan Gojek dan Gojek mempunyai data, jalur-jalur mana saja yang sering dilalui pelangganya dan di jam berapa. Lalu cari untungnya gimana? untuk perusahaan pengiklan atau penyedia jasa billboard, informasi rute konsumen adalah data yang sangat berharga. dari sini mereka bisa membuat estimasi RoI (Return of Investment).
- Go-Mart Reveals Consumers Product Usership : Konsepnya sama dengan Go-Ride. Semua transaksi pembelanjaan barang yang dilakukan akan tersimpan di database GoJek. Data yang bisa digali sangat banyak :
- Kategori produk yang dibeli (produk pembersih badan, sabun cuci, snack, roti, beras, dll)
- Brand atau merknya (Unilev#er, P#G, Ind#food, dll)
- Waktu pembelian (tanggal berapa, jam berapa, channelnya apa : traditional atau modern dll)
- dari sini sudah kebayang dong apa yang bisa didapat dari data tersebut
- Go-Food Reveals Consumers’ Food Consumption and Brand Behavior: konsepnya sama seperti point nomor 3 , tinggal diganti yang ini dengan produk makanan.
- GoJek will receive profit from Telco company. Aplikasi GoJek digunakan dengan menggunakan Data. Semakin banyak jumlah aplikasi yang didownload maka otomatis akan bertambah sering juga.penggunaannya. Dan semakin sering penggunaannya maka akan semakin banyak data yang terpakai, hal ini akan memberi keuntungan bagi perusahaan Telco, dan GoJek bisa mendapatkan revenue sharing dari sini. Bahkan salah satu Telco provider, Tel#omsel sekarang sudah menjalin kerjasama dengan GoJek.. caranya adalah mensuplai/menjadikan kartu telkomsel sebagai kartunya si abang Gojek. Hal ini sangat efektif karena sudah pasti penggunaan data dari telkomsel akan semakin meningkat, belum lagi efek snowballnya ke peningkatan volume call dan sms dari kartu Tel#omsel tersebut.
Alamat: Pasaraya
Blok M Gedung B Lt. 6, Jalan Iskandarsyah II No.7, RT.003 / RW.001,
Melawai, Kebayoran Baru, RT.3/RW.1, Melawai, Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160, Indonesia
Telepon: +62 21 50251110
Sumber
1) https://www.go-jek.com (diakses 7/10/2017)
2) https://williamskusumablog.wordpress.com (diakses 7/10/2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar